Thursday, 11 August 2011

Burung Langka Temukan Habitat Kedua di Jakarta

Burung Langka Temukan Habitat Kedua di Jakarta
 
Cikalang Christmas (Fregeta andrewsi), salah satu burung laut paling langka di dunia menemukan "tempar tinggal" di Teluk Jakarta.

"Antara 10-20 persen dari populasi Burung Cikalang Christmas di dunia secara teratur hadir di Teluk Jakarta," ujar Man Febrianto, pemimpin kegiatan Survei Burung Laut Indonesia dalam siaran pers, Rabu (10/8).

Ratusan burung jenis ini sering berkumpul di sekitar Pulau Rambut, kurang lebih 4 km lepas pantai dari Jakarta. Mereka hidup di antara perangkap ikan dan sampah yang mengambang di salah satu perairan tersibuk di Indonesia. Meskipun demikian, mereka tampak menyukai keadaan tersebut. 

Cikalang Christmas adalah burung laut dengan ciri-ciri berbadan besar dengan bulu hitam serta ekor panjang yang bercabang. Kini burung tersebut berada dalam bahaya kepunahan, hanya sekitar 3.000 sampai 4.000 individu saja di seluruh dunia. Burung yang dikenal sebagai Cikalang di Indonesia ini berkembang biak di Pulau Christmas (Australia), sekitar 300 kilometer bagian Jawa Barat.

Burung yang berkembang biak di Pulau Christmas ini tampaknya lebih suka mencari makanan di perairan Indonesia, khususnya Selat Sunda dan Teluk Jakarta. Teluk Jakarta dan Selat Sunda merupakan habitat penting untuk Burung Cikalang Christmas, daerah yang tidak memiliki perlindungan hukum setara dengan cagar alam. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya perburuan, polusi, dan kemungkinan terjebak dalam perangkap ikan yang tersebar di beberapa bagian dari Teluk Jakarta.

Adanya kemungkinan risiko-risiko tersebut selanjutnya akan dicari dan dinilai dalam sebuah kegiatan baru yang dipimpin oleh LSM lokal Burung Laut Indonesia (Seabirds Indonesia), sebagai bagian dari Survei Burung Laut Indonesia (Indonesia Seabirds Survey -ISSUE). Mulai Juli 2011 hingga Juli 2012, tim akan memantau kehadiran Burung Cikalang Christmas, menilai ancaman terhadap burung-burung, dan memasukkan langkah-langkah untuk melindungi mereka.

Fransisca Noni, salah satu anggota tim, menyatakan perlunya partisipasi masyarakat dalam menjaga keberlanjutan hidup Cikalang. "Seharusnya kita menyadari bahwa salah satu burung laut terlangka di dunia hidup di Jakarta. Dan sepatutnya kita bangga akan hal ini. Sayangnya sampai sekarang kita belum melakukan apa-apa untuk melindungi burung ini," tegasnya,

Tim akan bekerja sama dengan warga lokal, termasuk nelayan, pemilik perangkap ikan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat, manajemen pelabuhan, dan operator kapal untuk menggambarkan rincian ancaman terhadap burung-burung di Teluk Jakarta. Tim juga akan berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang juga merniliki misi untuk meningkatkan konservasi Burung Cikalang Christmas di Teluk Jakarta, relawan, dan organisasi Non Pemerintah lokal (LSM), serta klub pengamat burung kampus untuk membantu dan belajar tentang konservasi burung laut.

No comments: