Environmental Protection Agency
Sea lamprey (Petromyzon marinus) ternyata takut akan bau bangkai rekan mereka. Kini, kelemahan tersebut dipakai untuk mengusir sejenis lintah laut yang bisa menyebabkan kerugian pada lingkungan.
P. marinus secara invasif terus menyebar di Great Lakes, Amerika Serikat. Selama ini, mereka diatasi dengan menggunakan feromon. Zat itu menarik perhatian P. marinus dan saat mereka berkumpul, mereka kemudian dibunuh atau disterilkan lalu dilepas kembali. Namun, pendekatan ini tidak selalu efektif.
Ilmuwan mendapati bahwa lintah yang mati di dalam penampungan menyebabkan lintah-lintah lain yang masih hidup ketakutan dan berusaha untuk kabur. Untuk itu, peneliti kemudian mengekstrak senyawa kimia dari bangkai lintah yang membusuk. Para peneliti mencoba memberikan dua aroma. Pertama, mereka memberikan etanol. Kedua, lintah dihadapkan pada bau bangkai. Ternyata, lintah tidak terpengaruh oleh bau etanol. Tapi, ketika mereka mencium bau bangkai, mereka langsung lari menjauh.
Efek ini terjadi terus menerus setiap kali bau bangkai dihadirkan, meskipun jika kadar bau tersebut dikurangi. Penelitian yang dilaporkan oleh Michael Wagner, Eric Stroud dan Trevor Meckley ke Canadian Journal of Fisheries and Aquatic Sciences itu menyimpulkan, bau "kematian" tersebut bisa dimanfaatkan sebagai alat untuk mengontrol populasi spesies tersebut.
No comments:
Post a Comment