Friday 26 August 2011

Misteri Lailatul Qadr

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
1. Sesungguhnya, Kami telah menurunkan (AL-Qur’an) pada malam qadar.
2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
3. Malam kemuliaan itu lebih aik dari seribu bulan.
4. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Allah untuk mengatur semua urusan.
5. Sejateralah (malam itu) sampai terbit fajar.


Sejak kecil lailatul qadr telah akrab ditelingaku. Tiap tahun, tema ini tidak pernah alpa dari topik topik ceramah di mesjid ataupun di berbagai media. Malam yang katanya lebih mulia dari pada seribu bulan itu telah menjadi harta karun. Layaknya harta karun, nilainya sungguh tak ternilai. Kapan dan dimana tempatnya semua misteri. Tak ada satu orang pun yang tahu pasti. Petunjuknyapun hanya sedikit. Berdasarkan hadis dan ayat diatas.



Ada yang mengatakan bahwa malam lailatul qadr itu jatuhnya di sepuluh malam terakhir. Ada juga yang mengatakan bahwa malam yang mulia itu jatuhnya pada malam yang ganjil. Tapi dijaman sekarang ini, belum ada yang terang terangan mengatakan bahwa saya didatangi oleh malam lailatul qadr.

Pernah suatu ketika, dulu, dulu sekali, entah kapan, saya sudah lupa. Pokoknya waktu itu saya masih bocah ingusan. Karena terlalu menghayati ceramah sampai kebawa mimpi. Kata ustadz yang entah siapa namanya mengatakan bahwa ” beruntung sekali orang yang didatangi oleh lailatul qadr. Segala permintaannya akan dikabulkan. ” Saya pun membayangkan diriku sedang duduk dengan kedua tangan menghadap ke atas. Di luar rumah terasa Sekelilingku gelap. Datanglah setitik cahaya terang dihadapanku.

“inikah lailatul qadr yang ustas katakan?” tanyaku dalam hati.
cepat cepat saya ingin berdoa dan meminta kepada Allah yang Maha Esa.

Tapi saya bingung waktu itu. Mau minta apa. Apakah saya minta mainan yang banyak dulu? Tapi kalau minta mainan yang banyak nanti cepat bosan kalau saat main lapar bagaimana. Bagaimana kalau minta makanan banyak dulu? Tapi kalau makanan nanti saya tidak bisa habiskan. Atau saya minta uang saja yang banyak? Tapi bagaimana dengan kepintaranku. Disekolah kan guru selalu marah karena tidak bisa kerja matematika. Gimana kalau kepintaran saja dulu. ya.. tapi belum sempat saya meminta… cahaya itu kemudian hilang.

Tapi belum sempat saya meminta , cahaya itu pun hilang dan semuanya menjadi gelap. Hingga saya tak bisa melihat sedikitpun. Penglihatanku gelap, hitam pekat. Saya berlari kesana kemari, tabrak sana sini tidak jelas hingga akhirnya saya terbangun dari tidurku.

Betul betul anak pemimpi. Belum lagi didatangi lailatul qadr sudah serakahnya minta ampun. Pantas saja, sampai sekarang malam lailatul qadr itu tidak pernah singgah singgah.

Tapi meski begitu, saya tidak pernah berhenti untuk mendapatkan malam yang katanya lebih mulia dari malam seribu bulan. Bayangkan seperti apakah nikmatnya jika hanya dalam satu malam kita bisa merasakan kemuliaan malam lebih dari seribu bulan. Saya rasa belum ada yang bisa membayangkan besarnya nikmatnya.

Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan kah malam itu datang. Saya rasa tidak yang tahu. Seperti yang saya katakan sebelumnya. Layaknya harta karun yang tersembunyi malam itu terus menjadi misteri. Satu hal yang saya bisa tangkap adalah tidak ada yang mudah di dunia ini. Bayangkan betapa besarnya kemuliaan yang akan diperoleh seseorang ketika mendapatkan lailatul qadr. Masak hanya melakukan ibadah seperti biasa itupun shalatnya sering terlambat akan mendapatkan lailatul qadr. Tidak mungkin kan.

Ketika lailatul qadr tetap menjadi misteri maka disinilah kita diuji menurutku.Betapa konsistennya dan seriusnya kita untuk mendapatkan malam lailatul qadr itu. Selain itu, kita dituntut untuk tidak memilih milih hari untuk melakukan ibadah di bulan Ramdhan. Kita dituntut untuk menjadikan setiap hari dan malam di bulan ramadhan itu istimewa.

Terus bagaimana kita tahu bahwa malam itu adalah malam laitul qadr. Sejak kecil saya punya kebiasaan untuk melihat bulan dibulan ramadhan. Karena katanya malam lailatul qadr itu datang ketika bulan bersinar dengan terangnya. Makanya ketika bulan purnama saya selalu berdoa sebelum tidur. “ya Allah mudah mudahan malam ini lailatul qadr datang kepadaku”. Tapi besoknya saya terbangun tak terjadi apa apa. Saya jadi kecewa. Tapi kemudian saya sadar. Bahwa apa yang telah saya lakukan untuk mendapatkan malam lailatul qadr. Tidak ada.

Tak penting apa tanda tandanya, yang jelas bagaimana kita terus melaksanakan ibadah dan memamfaatkan bulan ramadhan untuk mendulang pahala yang banyak. Setelah ramadhan dan menuju fitrah saat itulah menurutku lailatul qadr itu akan dituai. Setelah satu bulan menjaring pahala yang banyak. Ucapan syukur akan terus keluar dari mulut dan menyebut asma allah. Bayangkan berapa banyak pahala yang kita peroleh setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah dengan khusyuk dan mendapat ridha Allah.

Itulah yang menurutku yang penting. Bukan satu hari atau satu malam lailatul qadr tapi proses yang kita jalani selama satu bulan penuh.

moga kita semua mejadi orang yang penuh dengan berkah dan pahala, amin.

No comments: