mungkin agan2 blm banyak tahu Senjata Rahasia Pada Perang Dunia Kedua dahulu ini dia gan  

Quote:
 			 				![]() ternyata Cokelat ikut ambil bagian pada Perang Dunia II gan   Milton Hershey adalah produsen cokelat kenamaan di Amerika Serikat kala itu gan    ikut menyuplai perbekalan pasukan amerika selama bertempur di front  barat Eropa. Tiap prajurit dibekali cokelat Hershey batangan beserta  segala kebaikannya. Cukup untuk menambah stamina dan juga membina  persahabatan yg erat dengan anak-anak penduduk lokal. ![]()  |  	
Quote:
|  			 				 ternyata Jerman pun tidak mau kalah gan     Mereka juga memanfaatkan cokelat selama berperang. Namun, tidak untuk  diberikan pada prajurit mereka sendiri, melainkan untuk dikirimkan  kepada pihak musuh, dalam kemasan yg menarik. ![]() ![]() Mungkin agan2 akan mengira cokelat tersebut telah dicampur dengan racun arsenik, atau sianida, atau apapun lah itu, agar pihak musuh yg memakannya dapat tewas seketika    Sayangnya tidak sesederhana itu gan. Rencana yg ada di otak Nazi bahkan  jauh lebih freaking-maniacal dari itu. Sama seperti saat seseorang  bermain Mortal Kombat   rasanya kurang ‘gress’ jika hanya membunuh musuh. Harus ada fatality atau brutality baru kekalahan musuh bisa dirasa sempurna 	  Begitulah kira-kira, para Nazi melengkapi cokelat tersebut dengan granat yg tersembunyi di dalamnya.   ![]()  |  	
Quote:
|  			 				 Dalam hitungan 7 detik, cokelat tersebut  dapat menjadi hadiah kematian yg ‘manis pahit’ bagi siapa pun yg  memakannya, dan siapa pun yg berada di sekelilingnya.  ![]() Nazi mengembangkan bom cokelat ini untuk menciptakan teror di kawasan musuh. Bom ini terbuat dari besi yg di dalamnya terdapat sepotong kanvas, dan dilapisi oleh cokelat yg terlihat hangat menggoda    Ketika seseorang yg tidak tahu apa-apa memotong ujung cokelat ini,  kanvas yg ada di dalamnya akan tertarik, dan 7 detik kemudian serpihan  otak besar, otak kecil, jari tangan, mata, hidung, medulla oblongata,  dll akan berserakan di sekitar TKP. ![]() Agen sabotase jerman membuat cokelat ini untuk menyerang Inggris. Mereka berusaha menyelundupkannya melalui Irlandia. Sesampainya di Republik Irlandia, mereka bermaksud mengajak masyarakat Eire untuk bersama-sama menyerang Inggris. Namun,    nampaknya mereka salah membaca situasi. Ketika mereka minta  dipertemukan dengan anggota IRA (Irish Republican Army), bukannya  disambut hangat, mereka malah digelandang ke kantor polisi dan  dipenjara.   Rencana Nazi untuk membanjiri Inggris dengan cokelat-cokelat fatal ini pun berakhir dengan kegagalan.   ![]() Cokelat dan bom-bom lainnya (ada dalam bentuk plum kalengan, kacang kalengan, kayu, potongan batubara, sabun, baterai, kuas cukur, permen pelega tenggorokan, name it) rencananya hendak diselundupkan ke Istana Buckingham untuk mengganggu makan malam para bangsawan. Namun, rencana brutal tersebut kini hanya menjadi bahan tertawaan bagi anggota MI5. ![]()  |  	
mampir ke thread ane juga

 Milton Hershey adalah produsen cokelat kenamaan di Amerika Serikat kala itu gan 
  ikut menyuplai perbekalan pasukan amerika selama bertempur di front  barat Eropa. Tiap prajurit dibekali cokelat Hershey batangan beserta  segala kebaikannya. Cukup untuk menambah stamina dan juga membina  persahabatan yg erat dengan anak-anak penduduk lokal. 

 rasanya kurang ‘gress’ jika hanya membunuh musuh. Harus ada fatality atau brutality baru kekalahan musuh bisa dirasa sempurna 	
 Begitulah kira-kira, para Nazi melengkapi cokelat tersebut dengan granat yg tersembunyi di dalamnya. 
 
  Ketika seseorang yg tidak tahu apa-apa memotong ujung cokelat ini,  kanvas yg ada di dalamnya akan tertarik, dan 7 detik kemudian serpihan  otak besar, otak kecil, jari tangan, mata, hidung, medulla oblongata,  dll akan berserakan di sekitar TKP. 
  nampaknya mereka salah membaca situasi. Ketika mereka minta  dipertemukan dengan anggota IRA (Irish Republican Army), bukannya  disambut hangat, mereka malah digelandang ke kantor polisi dan  dipenjara. 
 Rencana Nazi untuk membanjiri Inggris dengan cokelat-cokelat fatal ini pun berakhir dengan kegagalan. 
No comments:
Post a Comment