Sunday 25 September 2011

"Facebook Harus Buat OS Sendiri"


Seorang analis industri mengatakan akhirnya Facebook akan menemukan sendiri kode dari sistem operasi yang sesuai untuk mengoptimalkan dukungan versi mobile dari situs populer tersebut.

Menurut peneliti senior ABI, Aapo Markkanen, semakin pentingnya mobile untuk Facebook menyajikan kesempatan yang baik dan tantangan strategis yang serius bagi Facebook.

Markkanen mengatakan Facebook perlu membuat sistem operasi sendiri yang cocok dan sesuai dengan keinginan dan niat awal Facebook, yakni menghubungkan seluruh orang di dunia.

"Di satu sisi, ponsel sangat memungkinkan jejaring sosial terkemuka di dunia tersebut untuk terlibat dengan jutaan konsumen baru, tetapi di sisi lain kemampuannya untuk menghasilkan uang dari pengguna ponsel masih belum teruji," jelas Markkanen kepada TG Daily melalui email, Sabtu (24/9/2011).

"Masalah besar lain bagi Facebook adalah melewatkan web sebagai platform, di ponsel itu hanya terdapat aplikasi lain. Untuk memperkuat posisinya dalam jangka pendek kami berharap Facebook lebih agresif memanfaatkan HTML 5, tetapi dalam jangka panjang Facebook harus benar-benar membuat sistem operasi mobile sendiri," tambahnya.

Markkanen juga mencatat bahwa korelasi antara jejaring sosial dan ponsel juga dapat dilihat dari berbagai upaya baru yang digagas oleh Google dan Apple. Sebagai contoh, Google berupaya untuk membuat jejaring sosial sendiri dengan nama Google +.

Nampaknya Google sengaja merancangnya untuk mendapatkan keuntungan dari integrasi yang mendalam melalui Android. Sama halnya dengan Apple yang telah bekerja sama dengan Twitter untuk membangun layanan microblogging ke iOS 5.

"Aspek menarik dari kemitraan yang dijalin Apple dan Twitter adalah bagaimana menyediakan pengguna iPhone dengan identitas sosial diverifikasi untuk situs web dan aplikasi. Itu memberikan pengembang banyak ruang untuk berinovasi di berbagai bidang seperti otentikasi, personalisasi dan iklan. Ini merupakan hal yang jarang terjadi, "simpul Dan Shey, pejabat ABI.

No comments: