Royal Society
Belut Protoanguilla palau, yang baru ditemukan di Pasifik, disebut-sebut sebagai fosil hidup. Belut ini sangat berbeda, sehingga para peneliti membuat sebuah taksonomi baru untuk bisa menjelaskan hubungannya dengan belut modern.
Royal Society
"Belut ini lebih primitif dibandingkan dengan belut sekarang ini, bahkan lebih primitif dibandingkan dengan fosil belut tertua. Hal ini menyebabkan Protonanguilla menjadi fosil hidup," demikian tulis peneliti dalam jurnal mereka. Para peneliti menyebutkan bahwa belut tersebut mengalami proses evolusi panjang sejak ratusan tahun lalu. Awalnya, ada berbagai pendapat yang muncul antara para peneliti, namun setelah analisis genetika peneliti yakin bahwa Protoanguilla memang belut purba.
Saat ini, peneliti sedang mencari penyebab diferensiasi belut sepanjang 18 sentimeter yang ditemukan di kedalaman 35 meter tersebut. Asumsi mereka saat ini adalah keluarga belut ini berevolusi secara independen sejak dua ratus tahun yang lalu, meninggalkan keasliannya di zaman dinosaurus Mesozoic. Peneliti mengatakan, garis keturunan Protoangullia pernah terdistribusi ke seluruh belahan dunia, karena sarangnya tercipta sekitar 60 hingga 70 juta tahun yang lalu.
Royal Society
Saat ini, peneliti sedang mencari penyebab diferensiasi belut sepanjang 18 sentimeter yang ditemukan di kedalaman 35 meter tersebut. Asumsi mereka saat ini adalah keluarga belut ini berevolusi secara independen sejak dua ratus tahun yang lalu, meninggalkan keasliannya di zaman dinosaurus Mesozoic. Peneliti mengatakan, garis keturunan Protoangullia pernah terdistribusi ke seluruh belahan dunia, karena sarangnya tercipta sekitar 60 hingga 70 juta tahun yang lalu.
No comments:
Post a Comment