Ninja dalam sejarah Jepang itu seperti sebuah bayangan,,  Shinobi atau Ninja (dalam bahasa Jepang:忍者, harafiah, “Seseorang yang  bergerak secara rahasia”) adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam  seni ninjutsu (secara kasarnya seni pergerakan sunyi) Jepang. Ninja,  seperti samurai, mematuhi peraturan khas mereka sendiri, yang disebut  ninpo. Menurut sebagian pengamat ninjutsu, keahlian seorang ninja  bukanlah pembunuhan tetapi penyusupan. Jadi, keahlian khusus seorang  ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara. Saat ini, ninja seperti  legenda,seperti figure yang dipuja, muncul di game-game dan kartun  anak-anak, juga sebagai genre dari film action seni bela diri.
![ninja[1]](http://www.beritaunik.net/wp-content/uploads/2011/03/ninja1.jpg)
Ninja biasanya segera dikaitkan dengan sosok yang terampil beladiri,  ahli menyusup dan serba misterius seperti yang tampak di dalam film atau  manga. Dalam kenyataannya penampilan ninja yang serba hitam ada  benarnya, namun jika ada anggapan bahwa ninja identik dengan pembunuh  brutal, berdarah dingin, pembuat onar, tukang sabotase, tidak demikian  adanya. Kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu nin dan sha yang  masing-masing artinya adalah tersembunyi dan orang. Jadi ninja adalah  mata-mata profesional pada zaman feudal jepang. Sejarah ninja juga  sangat sulit dilacak. Info mengenai keberadaan mereka tersimpan  rapat-rapat dalam dokumen-dokumen rahasia.

Ninja juga bisa diartikan sebagai nama yang diberikan kepada  seseorang yang menguasai dan mendalami seni bela diri ninjutsu. Nin  artinya pertahanan dan jutsu adalah seni atau cara. Kata ninja juga  diambil dari kata ninpo. Po artinya adalah falsafah hidup atau dengan  kata lain ninpo adalah falsafah tertinggi dari ilmu beladiri ninjutsu  yang menjadi dasar kehidupan seorang ninja. Jadi ninja akan selalu  waspada dan terintregasi pada prinsip ninpo.

Ninja dalah mata-mata profesionl di zaman ketika para samurai masih  memegang kekuasaan tertinggi di pemerintahan jepang pada abad 12. Pada  abad 14 pertarungan memperebutkan kekuasaan semakin memanas, informasi  tentang aktivitas dan kekuatan lawan menjadi penting, dan para ninja pun  semakin aktif. Para ninja dipanggil oleh daimyo untuk mengumpulkan  informasi, merusak dan menghancurkan gudang persenjataan ataupun gudang  makanan, serta untuk memimpin pasukan penyerbuan di malam hari.karena  itu ninja memperoleh latiham khusus. Ninja tetap aktif sampai Zaman Edo  (1600-1868), dimana akhirnya kekuasaan dibenahi oleh pemerintah di zaman  edo

Gerakan beladiri ninjutsu hanya tendangan, lemparan, patahan, dan  serangan. Kemudian dilengkapi dengan teknik pertahanan diri seperti  bantingan, rolling dan teknik bantu seperti meloloskan diri, mengendap,  dan teknik khusus lainnya. Namun, dalam prakteknya ninja menghindari  kontak langsung dengan lawannya, oleh karena itu berbagai alat lempar,  lontar, tembak, dan penyamaran lebih sering digunakan. Berbeda dengan  seni beladiri lain. Ninjutsu mengajarkan teknik spionase, sabotase,  melumpuhkan lawan, dan menjatuhkan mental lawan. Ilmu tersebut digunakan  untuk melindungi keluarga ninja mereka. Apa yang dilakukan ninja memang  sulit dimengerti.

Pada satu sisi harus bertempur untuk melindungi, di sisi lain ninja  harus menerapkan “berperilaku kejam dan licik” saat menggunakan jurus  untuk menghadapi lawan. Disisi lain ajaran ninpo memberi petunjuk bahwa  salah satu tujuan ninjutsu adalah mengaktifkan indra keenam mereka.  paduan intuisi dan kekuatan fisik pada jangka waktu yang lama  memungkinkan para ninja untuk mengaktifkan indra keenamnya. Sehingga  dapat mengenal orang lain dengan baik dan mengerti berbagai persoalan  dalam berbagai disiplin ilmu.
 
No comments:
Post a Comment