Quote:Telah
lama saya berhenti untuk mengamati keadaan di luar. Ya
itu mungkin
karena seorang karyawan kantoran yang kerjanya di depan sebuah komputer.
Sedangkan saya juga termasuk orang yang jarang melakukan travelling dan
menghabiskan akhir pekan saya dengan keluarga, membaca buku dan tentu
saja mengupdate blog kesayangan (baca: blog perjuangan) saya ini. Sampai
pada suatu saat sobat lama saya saat bekerja di sebuah televisi swasta
nasional-Rinaldi Asbarinsyah-datang ke Surabaya meminta bantuan agar di
guide untuk survey persiapan syuting film dokumenter bertema peddler of
Asia (penjual makanan kaki lima di Asia). Cukup bingung juga saya
mencarikan obyek syuting yang menarik. Ceritanya harus kuat, mempunyai
nilai historis yang kuat, dan terkenal, tetapi masih tetap menjaga ciri
khasnya yakni berbentuk kaki lima.
Pecel Semanggi
Salah satu
makanan langka yang jarang ditemui di Surabaya adalah Pecel Semanggi.
Jika makanan-makanan khas Surabaya didaftar, maka makanan ini layak
menempati urutan pertama dikarenakan makanan ini hanya bisa dijumpai di
Surabaya. Tidak seperti makanan Surabaya lainnya, yang masih bisa
ditemui di kota-kota lain. Pecel Semanggi hanya ada di Surabaya dan saat
ini penjual pecel semanggi kini tak mudah lagi dijumpai. Berangkat dari
alasan itu, akhirnya semanggi menjadi obyek survey kami.
Menurut
petunjuk banyak orang, di beberapa titik di Surabaya masih ada yang
berkeliling. Setelah banyak bertanya ke sana sini, ternyata didapatkan
info bahwa para penjual pecel semanggi yang notabene adalah ibu-ibu
lanjut usia, sering berkumpul tiap pagi di Pasar Kembang, yakni sebuah
jalan di Surabaya yang tempatnya ramai karena pinggir jalannya digunakan
sebagai pasar dan merupakan titik pertemuan yang menghubungkan Surabaya
Barat dengan Wilayah Surabaya yang lain. Mereka berasal dari Daerah
Benowo, sebuah daerah barat pinggiran Surabaya yang berbatasan dengan
kabupaten Gresik yang masih tertinggal pembangunannya. Kenapa mereka
bisa berasal dari sana adalah karena di sanalah terdapat juragan yang
memproduksi semanggi lalu juragan tersebut menjual semangginya bagi
ibu-ibu di daerah tersebut yang berprofesi sebagai penjual pecel
semanggi keliling.
Persiapan Sebelum Berangkat
Pukul 8.30
pagi, saat yang ditunggu itu tiba. Ternyata para penjual tersebut datang
dan turun di pinggiran jalan Pasar Kembang tersebut dengan bebarengan
naik sebuah angkutan umum yang mereka sewa. Setelah turun dari angkutan,
terpampanglah sebuah pemandangan yang cukup unik. Puluhan penjual pecel
semanggi berkumpul di pinggir jalan yang ramai sedang mempersiapkan
diri untuk segera berpencar menuju berbagai sudut kota. Lihatlah sedikit
gambar kesibukan mereka. Tampak guratan wajah mereka serius melakukan
awal perjalanan harian mereka. Kesibukan itu jika dicermati adalah
sebuah pekerjaan yang menunjukkan sebuah guratan semangat yang optimis
dari para penjual pecel semanggi itu.
Berangkat Menyebar ke Lokasi
Setelah
melakukan persiapan bersama, seolah di antara mereka dengan kompak
bersama-sama berangkat untuk menyebar dan saling menyemangati satu sama
lainnya. Pandangan Teman saya Rinaldi tertuju pada satu ibu tua yang
tampak terlambat berangkat dibandingkan dengan teman-temannya. Ternyata
sang ibu yang sesuai perjanjian tidak tertulis para penjual pecel
semanggi, berjualan di sekitar daerah Pasar Kembang tersebut. Kesempatan
untuk mengexplorasi kisah ini sudah di atur Allah. Lalu teman saya
meminta ijin sang ibu tua untuk mengikutinya. Sang ibu tua penjual pecel
semanggi itu member ijin. Sang ibu tua itu bernama Ibu Tatik. Walaupun
sang ibu lupa akan usianya, tapi telah banyak cerita yang dituturkannya
selama mengikutinya berjualan. Ibu Tatik adalah salah satu penjual pecel
semanggi yang berjualan di sekitar daerah jalan Diponegoro
Menurut
Ibu Tatik, ia memilih tempat berjualan dekat tempat mereka turun dari
angkot sehingga tidak menghabiskan biaya lagi untuk melanjutkan
perjalanan. Ia berjualan mulai jam 9 pagi sampai jam 3 siang dan dalam
sehari ia rata-rata menjual 100 porsi pecel semanggi dengan harga Rp.
5000 per pincuk. Ibu Tatik tinggal di Benowo dengan 2 anak dan 3 cucu,
sementara suaminya telah meninggal dunia. Benar-benar seorang ibu
pejuang.
Fenomena apa yang dapat kita kaitkan?
1.
Rata-rata pembeli semanggi adalah orang-orang tua, yang masih mengenal
makanan semanggi dan rasa khasnya. Ini berarti pelanggan sangat langka
dan dikejar oleh waktu sebelum hilang.
2. Sangat sedikit orang muda
yang mengenal apa itu semanggi. Kalaupun mengenal, tarikan kuat dari
sebuah kata yang dinamakan gengsi serta kemewahan restoran fast food
dengan kenyamanan AC-nya yang sejuk akan membuat mereka semakin jauh
dengan apa yang dinamakan pecel semanggi
3. Melihat asal para penjual
pecel semanggi ini dan pemasok bahan mereka yang tunggal di daerah
Benowo, maka dapat dipastikan dari sisi para penjual pecel semanggi ini
juga sangat rentan untuk segera hilang .
4. Pecel semanggi dan para penjual gendongnya sebenarnya adalah sebuah budaya khas Surabaya dan fenomenal.
5.
Ketidakmampuan Pecel semanggi untuk menembus ke restoran-restoran
besar, walaupun di Surabaya terdapat depot semanggi yang cukup terkenal,
yakni depot semanggi Dempo di Jl. Dempo (daerah Petemon), Surabaya
Lihatlah
perjuangan ibu-ibu penjual semanggi gendong tersebut. Mereka jauh lebih
mulia daripada orang-orang muda yang kuat yang sangat suka untuk
nongkrong tidak produktif. Mereka tidak serakah seperti koruptor yang
dengan berbagai cara tetap memperjuangkan keserakahannya. Mereka
berjuang dan bertahan untuk hidup di tepi jaman yang semakin menunjukkan
bahwa jurang pemisah antara yang kaya/berkuasa dengan mereka yang lemah
semakin lebar. Renungkan sejenak kisah ini, betapa banyak orang yang
masih ribut untuk memperebutkan suatu hal yang disebut harta, sedangkan
ibu-ibu penjual semanggi ini hanya berharap: Semoga esok hari masih
cerah bagi dan para pecinta semanggi masih ada untuk menghabiskan
semanggi kita yang berat dipikul demi menyambung hidup di tepi jaman
yang semakin keras ini
Quote:
Quote:Pesan TS :Hargailah
segala hasil kerja keras kita, karena kita tidak akan tahu sampai kapan
kita akan meraih kesuksesan. Mudah-mudahan kutipan ini bisa menjadi
inspirasi serta motivasi kaskuser semua. Semoga Bermanfaathttp://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000010782758
No comments:
Post a Comment