Friday, 24 June 2011

The Trons


Thetrons
Thetrons
The Trons adalah sebuah band yang pemain musiknya adalah robot otomatis, berasal dari New Zealand. Dikendalikan oleh komputer dengan sebuah software yang “khusus dan rahasia”. Dibuat oleh seorang musisi bernama Greg Locke. Band ini terdiri dari empat buah robot yang dibuat dari dasar dengan menggunakan berbagai macam spare part dan peralatan elektronik…
Nama-nama robotnya adalah : Ham, Wiggy, Swamp and Fifi

yeah masuk IPA

setelah sekian belajar kelas X akhirnya mendapatkan hasil yang memuaskan, yaitu masuk IPA dengan nilai yang memuaska, tidak bisa diucapkan dengan kata-kata kebahagiaan ini

Friday, 10 June 2011

Koloni Pinguin Terbesar Di Dunia Dengan Anggota 2,3 Juta Pasang

Pinguin - pinguin ini dengan tubuhnya yang tegap ,warna coklat, seperti mengenakan mantel berbulu halus yang bersama-sama berkumpul untuk mempertahankan kehangatan tubuh mereka
Photograph: Andy Rouse/Rex Features Foto: Rouse Andy / Rex Fitur

Anak Pinguin, yang berumur antara 10 sampai 13 bulan, tidak dapat mengatur suhu tubuh mereka dan orang tua merawat mereka sepanjang jam untuk tiga minggu pertama.

Foto itu diambil di garis pantai Georgia Selatan, dekat wilayah Inggris ke Falklands. Ini adalah salah satu koloni perkembangbiakan utama untuk populasi burung yang gak bisa terbang ini. dan pasangan umumnya berkembang biak dua kali setiap tiga tahun.

Penguin Raja adalah spesies terbesar kedua penguin, berat sampai £ 35.Penguin Kaisar adalah yang terbesar. Mereka makan ikan kecil - terutama lanternfish, dan menyelam untuk menangkap cumi cumi berulang kali di kedalaman lebih dari 100 meter untuk makan siang.diperkirakan ada sekitar 2.23 juta pasangan Pinguin Raja dan diperkirakan jumlahnya akan meningkat.

Selain bentuk badannya yang besar, pembeda Penguin Raja dengan spesies penguin lain ialah bulu oranye keemasan yang terdapat di telinga dan ujung dada mendekati leher, Mereka berkembang biak di tujuh kelompok-sub Kepulauan Antartika dengan populasi terbesar di Kepulauan Falkland, Kepulauan Macquarie, Kepulauan Heard, Iles Crozet, dan kepulauan Marion.

Menakjubkan, Hujan Api di Matahari Terekam oleh NASA

Lidah api matahari meletus pada Selasa (7/6) pagi. Uniknya, letusan tidak menyebabkan lidah api ke angkasa, melainkan kembali ke matahari, menciptakan hujan berbentuk mahkota.

Peneliti surya asal NASA, Jack Ireland, mengaku belum pernah melihat kejadian seperti ini. Letusan terbilang berukuran sedang, tetapi plasma yang mengandung magnet yang dilontarkan lidah api yang disebut filamen bisa berukuran 10 kali Bumi. Kejadian letusan itu terjadi dalam jangka waktu beberapa jam.


http://images.nationalgeographic.com/wpf/media-live/photos/000/302/overrides/space123-solar-filament_30261_600x450.jpg


Filamen yang besar biasanya terlepas dari medan magnet matahari dan mengarah ke luar angkasa. Demikian penjelasan dari ilmuwan NASA, Alex Young. Hanya saja pada kejadian kali ini, filamen kembali ke matahari. "Kemungkinan tidak punya energi yang cukup," katanya.

Hujan plasma tidak jatuh tegak lurus ke matahari, tetapi mengikuti garis medan magnet yang tidak tampak. Beberapa material tertarik ke titik terang aktivitas magnetik, yang disebut area aktif. "Medan manget dari area aktif itu menarik plasma. Sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya," kata Young.

Kejadian itu terekam oleh Solar Dynamics Observatory milik NASA. Kejadian tersebut sendiri tidak akan berefek pada Bumi. "Tak perlu khawatir. Nikmati saja keindahannya," kata Young.

Berikut ini videonya :


Thursday, 9 June 2011

Hari ini Google memperingati kelahiran Les Paul

Hari ini Google memperingati kelahiran Les Paul atau yang bernama lengkap Laster William Polsfuss yang lahir 96 tahun yang lalu, yaitu pada 9 Juni 1915. Les Paul sendiri meninggal pada 12 Agustus tahun 2009 yang lalu.
Foto Les Paul
Siapa sebenarnya sosok Les Paul? Les Paul adalah seorang pemain musik bergenre Jazz yang berasal dari Amerika Serikat. Paul juga dikenal sebagai seorang gitaris, sekaligus penulis lagu. Selain itu dia juga dikenal sebagai pioner dalam mengembangkan solid-body gitar yang dapat membuat suara rock and roll yang sesuai.
Les Paul sendiri pertama sekali mengenal alat musik, yaitu pada umur 8 tahun. Dia mulai mengenal musik saat mencoba memainkan harmonika. Setelah itu dia telah mencoba memainkan gitar. Pada beberapa waktu dia kemudian dapat memainkan harmonika berbarengan sekaligus dengan gitar.
Pada usia 13 tahun, Paul sudah mencoba peruntungan sebagai pemusik semi-profesional. Dia mencoba menyanyi, bermain gitar dan juga bermain harmonika. Saat bermain di area Waukesha drive-in dan roadhouses, Paul mulai bernyanyi untuk kali pertama.
Kemudian ketika menginjak usia 17 tahun. Paul bermain dengan Tronson’s Texas Cowboys Rube, dan setelah ia berhenti sekolah dari perguruan tinggi, kemudian dia bergabung dengan Wolverton Radio Band di St Louis.
Selama masa karirnya bermain musik, Les Paul sudah mendapatkan banyak penghargaan. Diantara penghargaan yang pernah dia dapatkan antara lain, Grammy Trustees Awards sebagai sebuah prestasi seumur hidup baginya. Sementara rekaman Paul berjudul How High the Moon telah mendapatkan Grammy Hall of Fame pada tahun 1951. Selain itu puluhan bahkan ratusan penghargaan atas karya musiknya pernah didapati oleh Les Paul.

Wednesday, 8 June 2011

Pesan Dari Zaman Batu yang Masih Menjadi Misteri

Lukisan atau simbol-simbol yang terdapat di dinding-dinding gua sepertinya adalah asal-usul bahasa tertulis. Pertama kali ditemukan di Perancis dan kemudian ditemukan di berbagai belahan dunia. Kira-kira pesan apa yang bisa kita tangkap dari lukisan atau simbol-simbol ini.



Seorang pengunjung melihat pada dinding-dinding Aula Besar Bulls, gua Lascaux II, Dordogne, Perancis, yang memiliki lukisan-lukisan prasejarah yang indah, sampai sekarang. Hanya baru-baru ini saja para peneliti sudah mulai melihat, setengah lingkaran aneh squiggles, garis dan zigzag yang mengelilingi mereka. Ini mungkin sebuah kunci untuk memahami bentuk-bentuk awal komunikasi manusia. 


Lukisan batu ini di Chobe Taman Nasional, Botswana, menggambarkan sebuah eland, gajah dan kijang atau gemsbok. Namun, simbol-simbol yang mengelilingi mereka yang mungkin memegang kunci untuk memahami komunikasi manusia awal. 

Garis zigzag tidak muncul sampai 20.000 tahun yang lalu dan 13.000 tahun yang lalu telah menghilang. Bentuk mengular berbentuk sama ada dari 30.000 tahun yang lalu, tetapi juga menghilang dari sekitar 13.000 tahun yang lalu. Simbol serupa telah ditemukan di Australia, Afrika Tengah, Eropa, dan Selatan dan Amerika Utara. 


Tangan ini dicat di dinding gua di Rio Pinturas, Argentina. Bentuk tangan yang diciptakan dengan menekan seluruh atau sebagian dari tangan terhadap permukaan, menggunakan cat atau tanah liat. 

Meskipun terlihat jelas, simbol ini sangat mengherankan dan langka, ditemukan hanya kurang dari 7 persen dari situs Perancis. Pertama kali ditemukan di Chauvet, dan tampaknya telah menyebar ke berbagai daerah hingga 13.000 tahun yang lalu sampai akhirnya tidak digunakan lagi. Simbol ini juga terdapat di Australia dan Burma. 


Simbol Tangan mendominasi mural di sebuah gua asli Australia, menunjukkan seberapa jauh penyebaran simbol tersebut. Terdapat juga simbol spiral di bagian atas atap. Simbol spiral ditemukan di hanya dua situs Perancis, yang mengejutkan para peneliti karena ternyata motif umum dalam budaya ini. 

Meskipun langka di Perancis, fitur simbol spiral terdapat pula dalam seni batuan di seluruh dunia, termasuk China, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan. 


Lukisan-lukisan ini ditemukan di gua Lascaux II. Simbol berbentuk titik seperti yang jelas terlihat tapi begitu juga yang berbentuk segi empat (di sebelah kiri jangka titik). Simbol berbentuk segi empat ditemukan di 20 persen situs dan telah dihubungkan dengan situs di Afrika Selatan, India dan Selatan dan Amerika Utara. 


Simbol-simbol ini ditemukan di gua-gua di Rio Pinturas, Argentina. Lingkaran terkonsentrasi di kiri bawah dianggap sebagai contoh-contoh awal dari synecdoche (menggunakan bagian dari sesuatu untuk mewakili keseluruhan), dan cara yang mewakili ide-ide simbolis daripada realistis. Lingkaran serupa di tempat lain telah digunakan untuk mewakili mata di lukisan kuda dan banteng. 


Titik dan garis adalah beberapa simbol yang paling sering ditemukan. Titik-titik dalam berbagai ukuran muncul di 42 persen dari situs Perancis, termasuk yang satu ini di Chauvet. Garis-garis ditemukan di lebih dari 70 persen situs dan muncul dari 30.000 tahun yang lalu sampai 10.000 tahun yang lalu.


Bagaimana dengan di indonesia?

Ternyata tidak kalah banyak juga lukisan atau simbol-simbol yang ditemukan di Indonesia. Penemuan lukisan gua di Sulawesi Selatan untuk pertama kalianya dilakukan oleh C.H.M. Heeren-Palm pada tahun 1950 di Leang PattaE.

Di gua ini juga ditemukan cap-cap tangan dengan latar belakang cat merah. Barangkali ini merupakan cap tangan kiri perempuan. Ada pun cap-cap tangan tangan ini dibuat dengan cara merentangkan jari-jari tangan itu di dinding gua kemudian ditaburi dengan cat merah. 

Di gua tersebut juga ditemukan lukisan seekor babi rusa yang sedang melompat dengan panah di bagian jantungnya. Barangkali lukisan semacam ini dimaksudkan sebagai suatu harapan agar mereka berhasil berburu di dalam hutan. Babi rusa tadi digambarkan dengan garis-garis horizontal bewarna merah
Lukisan Anoa pada dinding Gua Sumpangbita, Pangkep, Sulawesi Selatan.




Di Maluku, penemu lukisan dinding gua adalah J. Roder pada tahun 1937, walaupun mungkin masyarakat sekitar sudah mengenal sebelum Roder menemukannya. Roder menemuan lukisan gua sebanyak 100 buah di Pulau Seram, pada dinding karang di atas Sungai Tala. Lukisan yang ditemukan berupa gambar-gambar rusa, burung, manusia, perahu, lambang matahari, dan mata.


Selain ditemukan di Pulau Seram, di Maluku lukisan cadas juga ditemukan di Kepulauan Kei, pada tebing batu karang dengan ketinggian 5-10 meter dari atas permukaan laut. Lukisan-lukisan yang ditemukan di Kepulauan Kei pada umumnya hanya berupa garis lurus saja, tetapi ada yang diberi warna pada bagian dalamnya, khususnya untuk gambar manusia. 

Kecuali manusia dengan berbagai adegan (menari, berperang, memegang perisai, dan jongkok dengan kedua tangan terangkat), ada pula pola topeng, burung, perahu, matahari, dan bentuk geometrik. 

Gaya lukisan yang ditemukan mirip dengan lukisan yang ditemukan di Pulau Seram, Papua Barat, dan Timor, bahkan lukisan di Australia bagian selatan. 

Orang yang dianggap mencatat lukisan prasejarah pertama kali di Papua adalah Johannes Keyts (seorang pedagang) dalam perjalanan dari Banda ke pantai Nuw Guinea pada tahun 1678. Ia melewati sebuah tebing karang di tepi teluk Speelman yang dipenuhi oleh tengkorak, sebuah patung manusia, dan berbagai lukisan pada dinding gua tersebut dengan warna merah

Terdapat di gua dan ceruk di Sulawesi Tenggra terdapat di Mentanduro, La Kabori, Kolumbo, Toko, dan wa Bose, sedangkan ceruk-ceruknya adalah La Sabo, Tangga Ara, La Nasrofa, dan Ida Malangi. Semua peninggalan ini terdapat di sekitar kawasan perladangan Liabalano, Kampung Mabolu, Desa Bolo, Kecamatan Kotobu. 

Seni cadas yang paling menarik adalah Gua Tamrin dan Gua Ham karena begitu banyak gambar di dalamnya. Gua Tamrin terletak di dekat sungai Marang, memiliki sejumlah lukisan penari bertopeng yang menutupi seluruh bagian kepalanya. Lukisan tersebut mirip dengan tarian adat yang masih berlangsung pada beberapa suku di Papua. 

Sementara itu, di Gua Ham ditemukan pola cap seperti penari, tapir, rusa dan tumbuh-tumbuhan. Chazine berpendapat bahwa pola cap tangan yang di jumpai di dalam gua tersebut merupakan yang paling banyak di dunia. 

Lukisan dan simbol-simbol yang terdapat di gua-gua tersebut adalah peninggalan sejarah yang sangat berharga. Sampai-sampai lukisan yang terdapat di gua Lascaux, dibuatkan replikanya sehingga yang asli tetap terjaga.

Tuesday, 7 June 2011

Gurun Pasir Putih yang Eksotis

Mesir adalah tujuan wisata yang sangat indah dengan berbagai destinasi untuk wisatawan. Kita semua tahu tentang fitur-fitur utama seperti piramida Mesir dan monumen bersejarah lainnya. Namun Mesir tidak hanya kaya dengan monumen bersejarah yang juga memiliki banyak fitur alam berharga yang pantas untuk ditempatkan di pemandu wisata.


Salah satu tempat tersebut adalah Padang Pasir Putih juga dikenal sebagai Sahara el Beyda. Padang ini berada di dekat oasis terkecil di Mesir, Farfara. Karena kebanyakan dari kita tahu, gurun pasir berwarna kuning, namun, di Gurun pasir Putih yang mengejutkan adalah bagaimana tempat ini mendapat namanya. Pada malam hari, tempat ini tampak seperti lanskap bersalju.


Tempat ini telah menjadi sangat populer dalam beberapa tahun terakhir. Fakta bahwa tidak jauh dari Gurun Black dan Crystal Mountain memberikan kontribusi signifikan terhadap popularitasnya di kalangan wisatawan.


Ini dikenal sebagai tempat di mana batuan kapur yang tidak biasa dapat ditemukan. Batu-batu tersebut dibentuk oleh erosi angin tingkat rendah. Salah satu batu yang paling terkenal yang dapat ditemukan di sini adalah apa yang disebut Mushroom Rock, sangat mirip dengan jamur raksasa.

Meskipun tempat ini dilindungi cagar alam, pengunjung dari berbagai belahan dunia terkadang sering merusak atau mengambil batu.

Wednesday, 1 June 2011

Ternyata Monyet Juga Bisa Menyesal

Manusia mengalami rasa menyesal. Tapi tidak hanya manusia, ternyata monyet juga. Para peneliti neurobiologi Universitas Yale,Connecticut, Amerika Serikat, meneliti proses pengambilan keputusan yang dilakukan monyet. Hasil penelitian mereka dipublikasikan di jurnal Neuron edisi 26 Mei.

“Rasa menyesal membantu kita mengenali pilihan yang hasilnya buruk, sehingga kita dapat melihat pilihan lain yang hasilnya lebih baik,” ungkap Daeyeol Lee, professor neurobiologi Universitas Yale.


http://static.inilah.com/data/berita/foto/1552332.jpg
Reaksi monyet yang menyesal

Manusia cenderung bereaksi menentukan pilihan baru, jika pilihan sebelumnya tidak berhasil. Para peneliti menemukan bahwa seperti halnya manusia, kemampuan menentukan pilihan atas peluang yang lebih baik, juga dimiliki monyet.

Lee dan rekannya Hiroshi Abe mencatat ada suatu aktivitas syaraf otak monyet yang menunjukkan bahwa hewan ini punya rasa menyesal saat kalah dalam suatu permainan.

Rasa menyesal itu membuat mereka memilih cara lain supaya bisa menang. Setelah berhasil menang dalam permainan itu, monyet akan cenderung mengulangi pilihan yang sama supaya menang lagi. 

Dengan kata lain, monyet memiliki kemampuan memprediksi hasil dari suatu pilihan. Aktivitas syaraf otak yang bekerja dalam proses ini adalah korteks prefrontal. Bagian inilah bekerja menentukan emosi dan pilihan rasional saat monyet merasa menyesal.

Petualangan Kapal SS Jesmond dan Penemuan Atlantis yang Muncul Dari Dalam Laut

Tidak ada yang tahu dimana letak benua Atlantis yang sebenarnya. Benua misterius yang disinggung oleh Plato ini memang tenggelam karena gempa dan saat ini dipercaya berada di dasar laut. 

Namun, pada tahun 1882, sebuah kapal dagang bernama SS Jesmond menemukan sebuah pulau yang sepertinya baru saja muncul dari dasar laut. Pulau itu dipercaya merupakan sisa-sisa peradaban Atlantis karena artefak-artefak yang ditemukan di atasnya.

Menurut legenda, pada tanggal 1 Maret 1882, kapal dagang Inggris seberat 1495 ton bernama SS Jesmond yang mengangkut buah-buah kering sedang dalam pelayaran rutinnya melintasi Samudera Atlantik. 

Kapal ini berangkat dari Messina, Sisilia, dengan tujuan New Orleans. Seharusnya pelayaran ini hanya menjadi pelayaran rutin bagi para awak, termasuk sang kapten kapal, David Amory Robson.



Pada saat itu, mereka baru saja melewati selat Gibraltar dan berada sekitar 200 mil sebelah barat Madeira dan di sebelah selatan Azores, kurang lebih pada jarak yang sama.

Kemana pun mereka melemparkan pandangan, hanya samudera yang terlihat. Namun, tidak berapa lama kemudian, mereka melihat sesuatu yang lain di permukaan air.

Tidak seperti biasanya, hari itu lumpur tebal terlihat menutupi permukaan air. Bukan itu saja, kapten Robson juga melihat ikan-ikan mati yang diperkirakan berjumlah setengah juta ton tersebar di area seluas 7.500 mil persegi.

Robson mengira sesuatu sedang terjadi di dalam perairan, tetapi ia tidak bisa memastikannya. Ia memerintahkan sang juru mudi untuk terus menjalankan kapal, melewati jutaan ikan-ikan mati dan lumpur yang tebal.

Keesokan paginya, sesuatu yang aneh terlihat. SS Jesmond, yang saat itu masih berlayar sesuai dengan arah yang telah ditentukan, menemukan sebuah pulau misterius terbentang di hadapannya. 

Kapten Robson menyadari kalau pulau ini mungkin baru saja muncul dari dalam laut. Ia sudah biasa melewati jalur ini dan tidak pernah melihatnya sebelumnya. Lagipula, petanya menunjukkan kalau wilayah ini tidak memiliki daratan sama sekali.

Pulau itu berukuran besar, sekitar 30 mil dari utara ke selatan. Di atas pulau tersebut, terlihat adanya sebuah gunung yang mengeluarkan asap.

Pada saat itu, Kapten Robson menerima berita dari stasiun pemantau di Azores dan Canary yang melaporkan adanya letusan kecil gunung api bawah laut. 

Sekarang Robson yakin kalau aktivitas gunung itu telah menyebabkan kematian jutaan ikan dan munculnya lumpur misterius di atas permukaan laut. Karena itu ia berpikir kalau kemunculan pulau misterius di hadapannya mungkin juga dikarenakan aktivitas gunung berapi itu.

Rasa ingin tahu Robson mulai bangkit. Lalu ia memimpin sebuah tim kecil untuk menyelidiki pulau itu.

Ketika ia menginjakkan kaki di pulau itu, ia menemukan kalau tempat itu didominasi oleh basalt hitam dan sedimen tanah yang terbentuk dengan baik. 

Di atasnya juga terlihat banyak ikan mati, sama seperti di perairan yang mereka jumpai sebelumnya. Permukaan pulau itu kosong, tidak terdapat tanaman ataupun pantai yang berpasir. Selain itu, banyak terdapat celah-celah alami yang mengeluarkan uap secara konstan.

Tidak berapa lama kemudian, tanpa sengaja seorang awak kapal menemukan sebuah benda yang setelah diperhatikan dengan teliti ternyata sebuah mata anak panah.


Sekarang mereka menjadi lebih antusias

Lalu mereka mulai menggali secara acak dengan semangat hingga kembali menemukan sejumlah mata anak panah bersama dengan pisau-pisau kecil.

Robson segera kembali ke kapal dan mengambil peralatan yang lebih lengkap. Kali ini ia juga membawa 15 orang sukarelawan. Menjelang malam, mereka telah menemukan artefak-artefak lain yang sangat di luar dugaan.

Mereka menemukan sebuah patung wanita yang dipenuhi oleh lumut. Patung itu diukir pada satu sisi batu dan ukurannya sedikit lebih besar dibanding manusia pada umumnya. 

Lebih jauh ke tengah pulau, mereka menemukan dua buah dinding batu. Di dekatnya, mereka menemukan sebuah pedang yang terbuat dari logam berwarna kuning yang tidak diketahui jenisnya.

Mereka juga menemukan mata tombak, mata kapak, cincin-cincin logam dan keramik-keramik berbentuk burung dan hewan-hewan lain. 

Lalu, mereka juga menemukan dua buah toples tanah liat besar yang didalamnya berisi sisa-sisa tulang dengan tengkorak manusia. Yang cukup luar biasa adalah penemuan sebuah sarkofagus dengan mumi di dalamnya.

Robson menyadari kalau mereka telah menemukan sisa-sisa peradaban masa lampau. Dan ini cukup luar biasa karena pulau itu sepertinya baru muncul dari dalam laut.

Ia ingin terus melanjutkan pancarian, namun cuaca mulai tidak mendukung sehingga ia memutuskan untuk kembali ke kapal dengan membawa semua artefak yang ditemukannya. Namun, ia berniat untuk kembali lagi. Jadi ia menandai posisi pulau tersebut di catatannya, yaitu 31° 25′ N, 28° 40′ W.


Ia memerintahkan untuk mengangkat jangkar dan melanjutkan perjalanan. SS Jesmond tiba di New Orleans pada tanggal 31 Maret.

Setelah tiba di New Orleans, penemuan pulau dan artefak-artefak misterius tersebut mulai terdengar oleh media. Lalu, sebuah koran lokal memberitakannya hingga kemudian menyebar ke seluruh negara.

Wartawan dari harian New Orleans Times Picayune yang mewawancari Robson menulis kalau ia telah diperlihatkan artefak-artefak yang ditemukan dan tidak merasa kalau benda-benda itu palsu. 

Wartawan itu juga mengatakan kalau kapten Robson berniat menyumbangkan semua artefak tersebut kepada museum Inggris.


Mulai Saat Itulah Misteri Dimulai

Pada tanggal 19 Mei, Robson diketahui kembali ke Inggris tanpa membawa penemuannya. Sejak itu pula, keberadaan artefak-artefak tersebut tidak diketahui lagi.

Pada tahun 1940, kantor perusahaan pengapalan yang menaungi SS Jesmond, yaitu Watts, Watts and Company di Inggris, mengalami pengeboman oleh pasukan Jerman sehingga catatan perjalanan kapal SS Jesmond ikut hancur bersamanya. 

Jadi, para peneliti yang kemudian mencoba untuk menyelidiki klaim Robson tidak bisa menemukan apa-apa lagi. Selain itu, juga tidak ditemukan adanya catatan donasi dari Robson kepada museum Inggris.

Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah kisah penemuan itu hanya rekayasa Robson?

Lawrence Hill yang pernah meneliti mengenai misteri ini cukup percaya dengan kisah Robson. Ia punya teori mengapa artefak tersebut tidak pernah terlihat lagi.

Menurutnya, nama logam kuning pada pedang yang ditemukan oleh Robson adalah Tumbaga, yaitu logam campuran yang terdiri dari 80% emas dan 20% tembaga. 

Logam jenis ini disebut Plato sebagai Orichalum yang menurutnya banyak terdapat di Atlantis. Hill juga menyebutkan kalau Robson telah melebur pedang tersebut untuk mengambil emasnya. 

Ada kemungkinan kalau Robson telah mengurungkan niatnya untuk menyumbangkan penemuannya tersebut. Karena itu artefak-artefak tersebut tidak dapat ditemukan kembali.

Selain itu, pulau misterius yang dilihat oleh Kapten Robson sepertinya juga dilihat oleh Kapten James Newdick, kapten kapal The Westbourne. 

Saat itu, Kapten Newdick sedang berlayar dari Marseilles menuju New York. Namun, ia mencatat posisi pulau tersebut pada 5º 30′ N, 24º W, tidak terlalu jauh dari lokasi sebelumnya. Ini mengindikasikan kalau pulau itu mengapung atau memang ada dua pulau berbeda yang baru muncul dari dalam laut.

Lalu, peneguhan yang lain datang dari para awak kapal lain yang kurang lebih pada waktu yang sama berlayar melewati wilayah itu. Mereka juga melihat ikan-ikan mati di atas lautan. Kesaksian mereka mengenai ikan-ikan mati itu juga diberitakan di harian-harian lokal.

Jadi, ada beberapa aspek dari kesaksian Robson yang bisa dikonfirmasi.

Mengenai munculnya sebuah pulau dari dalam laut, itu pun bukan sesuatu yang aneh. Peristiwa geologi semacam ini sesungguhnya telah terobservasi beberapa kali. 

Misalnya, belum lama ini, sebuah pulau tiba-tiba muncul dari dalam laut di lepas pantai Pakistan. Para nelayan setempat melaporkan peristiwa ini pada tanggal 26 November 2010.

Di bawah ini adalah foto-foto satelit dari earthobservatory.nasa.gov yang menunjukkan sebelum dan sesudah kemunculan pulau tersebut.





Di bawah ini adalah screenshot dari permukaan pulau yang diambil oleh para nelayan Pakistan yang sempat mampir ke pulau tersebut.


Menurut NASA, pulau semacam ini memang biasa muncul dan kemudian segera menghilang karena tertelan ombak.

Jadi, kesaksian Kapten Robson mengenai perjumpaannya dengan pulau yang muncul dari dalam laut juga bukan sesuatu yang mustahil. 

Namun, apakah benar dia telah menemukan sisa-sisa peradaban manusia di dalamnya? Soal ini memang tidak bisa dikonfirmasi oleh bukti lain selain kesaksian Robson dan wartawan yang mewawancarainya.

Klaim mengenai Atlantis sendiri datang dari Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias.


Jika Atlantis benar-benar ada dan bukan hanya karangan Plato, maka lokasi yang paling mungkin memang tempat dimana SS Jesmond melihat pulau misterius tersebut. Menurut Plato, Atlantis terletak di seberang Pilar-Pilar Herkules yang merupakan sebutan kuno untuk Selat Gibraltar.

Jika pulau yang dilihat Robson memang bagian dari peradaban Atlantis, mungkinkah suatu hari ia kembali muncul dan menjawab seluruh keraguan kita?

Bahasa Tubuh Kupu-kupu Menolak Selingkuh

Kupu-kupu jenis copper butterfly (Lycaena phlaeas) adalah jenis kupu-kupu yang hanya kawin sekali sepanjang hidupnya. Kupu-kupu ini punya bahasa tubuh yang unik untuk menolak pejantan "lain" yang ingin mengawininya alias menolak perselingkuhan.


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/05/30/1423072620X310.jpg


Bahasa tubuh itu ditemukan oleh Jun Ya Ide dari Kurume Institute of Technology di Fukuoka, Jepang. Dalam penelitiannya, ia menggunakan model kupu-kupu jantan yang didekatkan ke betina tertentu untuk memancing reaksi.

Jun menemukan bahwa copper butterfly yang sudah kawin sering kali menutup sayapnya ketika model kupu-kupu jantan didekatkan. Sementara itu, yang perawan akan tetap membuka sayapnya. Sampailah Jun pada kesimpulan bahwa menutup sayap berkaitan dengan perilaku kawin.

"Jadi, saya menyimpulkan bahwa betina yang tak ingin melakukan perkawinan lagi akan menutup sayapnya untuk menyembunyikan dirinya. Sementara itu, betina yang ingin kawin akan tetap membuka sayap sehingga terlihat mencolok," urai Ide.

Salah satu faktor yang dilihat kupu-kupu jantan untuk mengawini betina adalah corak sayap. Semakin elok dan mencolok corak sayap betina, maka pejantan akan semakin tertarik. Dengan menutup sayap, maka copper butterfly betina seolah ingin menyembunyikan keindahannya.

Selain menutup sayap ketika ada pejantan mendekat, copper butterfly juga kadang menutup sayap dengan tingkat yang lebih rendah saat spesies kupu-kupu lain lewat. Seperti dilaporkan BBC, penelitian Jun dipublikasikan di jurnal Ethology.